Kebudayaan dan pemerintahanpada masa colonial belanda.
Pada abad ke-16, bangsa Eropa masuk ke Indonesia dengan latar belakang budaya dan segala bentuk karakteristiknya.
Ketika masa colonial Eropa berkuasa di Indonesia, terdapat beberapa pemerintahan, yakni colonial Portugis, colonial Belanda, dan colonial Inggris.
a. masa colonial portugis di Indonesia
Kedatangan bangsa Portugis awalnya ingin berdagangrempah-rempah. Namun, setelah mengetahui Malaka sebagai Bandar yang sangat strategis dan ramai untuk perdagangan, Portugis mulai berusaha menguasai jalur perdagangan tersebut.
Untuk memperoleh keuntungan besar, colonial Portugis melakukan monopoli perdagangan yang menempati dua daerah utama, yaitu Malaka dan kepulauan Maluku.
a. colonial Portugis di malaka
Sebelum bangsa Portugis datang di Malaka, di daerah ini terdapat kerajaan islam yang dipimpin oleh Sultan Mahmud Syah. Kerajaan ini letaknya sangat strategis, memiliki pelabuhan laut yang ramai karena banyak kapal asing untuk berdagangan.
Pada tahun 1551, armada Portugis dipimpin oleh Albuquerque dengan bekal persenjataan yang kuat, memaksa Sultan Mahmud Syah untuk menyerah. Oleh karena persenjataan kerajaan kurang memadai, akhirnya Portugis berhasil menaklukan kota Malaka.
Setelah menguasai Malaka, antara tahun 1554-555, bangsa Portugis ingin menguasai lalu lintas perdagangan di selat Malaka dan sekitarnya. Namun, upaya tersebut tidak berhasil kerena Portugis mendapat perlawanan keras dari masyarakat Aceh.
Ketika kerajaan Aceh diperintah oleh Sultan Iskandar Muda, Aceh mengalami kemajuan pesat yang ditandai dengan meluasnya daerah kekuasaan dan beberapa pelabuhan penting di pantai barat sumatera.
b. colonial Portugis di Maluku
Colonial Portugis kali pertama datang di maluku tahun 1512 M,.kedatangan Portugis berikutnya terjadi pada tahun 1513, yaitu untuk menjalin hubungan kerja sama. Pada awalnya, hubungan kerja sama tersebut berjalan dengan baik, tetapi pada tahun 1521, datang kapal-kapal bangsa Spanyol, sehingga menimbulkan persaingan bangsa Portugis.
Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada masyarakat Maluku, Papua/Irian jaya, dan Jawa untuk membantu Ternate dalam malawan Portugis. Perlawanan berakhir dengan perundingan damai dan Portugis berkesempatan di Ternarte. Pada tahun 1570, Ternate dipimpin oleh Sultan Khairun kembali terhadap bangsa Portugis. Dan pada tahun 1574, rakyat Ternate dibawah pimpinan Sultan Baabulah, berhasil merebut benteng Portugis dan mengusir dari wilayah Ternate.
Meskipun bangsa Portugis cukup lama berada di wilayah Indonesia, tetapi tidak banyak mempengaruhi budaya di Indonesia. Meskipun demikian, terdapat pula beberapa peninggalan budaya Portugis seperti alat musik beraliran keroncong, bangunan gedung, benteng pertahanan, penyebaran agama nasrani, dan bahasa portugis yang dapat di mengerti oleh masyarakat sana.
b. Masa Colonial Belanda Di Indonesia
1. Pemerintahan Colonial Belanda
Dalam menjalankan pemerintahannya di Indonesia, colonial Belanda tidak langsung memerintah rakyat, tetapi melalui para pejabat daerahnya.
2. perkembangan masyarakat Indonesia
a. perkembangan masyarakat Indonesia pada masa VOC tahun 1602-1799
Persekutuan dagang belanda di Indonesia pada masa colonial Belanda adalah VOC yang berdiri pada tahun 1602 dan sering disebut sebagai ‘ zaman kompeni’.
Untuk mengendalikan VOC, maka diangkatlah Pieter both, sebagai Gubernur Jenderal pertama VOC pada tahun 1609. berikutnya kompeni, tidak hanya berdagang, tetapi ikut mengendalikan pemerintahan di Indonesia, seperti monopoli perdagangan rempah-rempah, melaksanakan kerja rodi dan pemungutan pajak.
Kekejaman VOC sangat menyengsarakan rakyat Indonesia sehingga menimbulkan perlawanan di beberapa daerah di Indonesia seperti.
- perlawanan masyarakat Mataram
- perlawanan masyarakat Banten
- perlawanan masyarakat Makasar
- perlawanan masyarakat Ternate
- perlawanan masyarakat Tidore
b. Perkembangan Masyarakat Indonesia Pada Masa Daendels Tahun 1808-1811
Herman Willem Daendels ditugaskan sebagai Gubernur Jenderal Hindia pertama untuk mempertahankan P. Jawa dari ancaman Inggris dan untuk mengatur pemerintahan di Indonesia.
Namun, untuk mewujudkan upaya tersebut, Daendels memaksa rakyat Indonesia untuk kerja rodi.
c. Perkembangan Masyarakat Pada Masa Cultuurstelsel Tahun 1830-1870
Cultuurstelsel (tanam paksa) dicetuskan oleh Van De Bosch yang artinya, rakyat Indonesia dipaksa menyerahkan seprlima bagian tanahnya untuk ditanami jenis tanaman perdagangan yang laku di perdagangan dunia dan memaksa wajib kerja rodi selama 66 hari bagi yang tidak memiliki tanah.
d. Perkembangan Masyarakat Pada Masa Pemerintahan Colonial Belanda (1870-1908)
Ketika colonial Belanda menerapkan politik pintu terbuka, banyak tanah yang disewakan colonial Belanda kepada pihak swasta, sehingga banyak rakyat yang hidup menderita.
e. perkembangan masyarakat pada masa pergerakan nasional Indonesia (1908-1942)
Pada awal abad ke-20, masyarakat Indonesia mulai mengubah pola perjuangan dengan mengunakan metode dan sarana-sarana modern
seperti membentuk organisasai baik bagi pendidikan, perjuangan politik, perjuangan ekonomi dan perjuangan social budaya.
3. kebudayaan
Pada masa colonial Belanda di Indonesia, terutama saat munculnya Politik etis, terjadi suatu perkembangan system budaya di Indonesia.
a. pendidikan
Perkembangan dari hasil politik etis, telah mengenalkan bangsa Indonesia terhadap system pendidikan. Beberapa lembaga pendidikan didirikan oleh pemerintahan colonial Belanda.
Sekolah swasta pribumi yang didirikan di Indonesia, seperti sekolah taman siswa dan perguruan taman rakyat
b. kesenian
1) seni bangunan
Pada masa colonial Belanda, di Indonesia mulai muncul beberapa bentuk seni bangunan bercorak eropa, seperti benteng.
2) seni musik dan tari
Beberapa alat usik yanmg dibawa bangsa Eropa antara lain alat musik tanjidor dan seni tari yang muncul pada masa itu adalah tari dansa.
3) pakaian dan peralatan makan
Bangsa Eropa pada masa colonial terlihat mengenakan pakaian jas, berdasi dan bersepatu kaca resimi. Saat mengkomsumsi makanan pun, menggunakan sendok dan garpu. Itulah yang diadaptasi oleh bangsa Indonesia
c. teknologi
1) alat transportasi
pada masa pemerintahan Daendels, rakyat Banten dipaksa untuk bekerja rodi membangun sarana transportasi. Sarana transportasi yang dibangun tersebut hingga kini masih dapat dipakai untuk kegiatan ekonomi.
2) Irigasi
Irigasi merupakan salah satu bagian dari politik etis dalam bentuk bangunan (dam), saluran dan pintu air.
3) pembangkit tenaga listrik
colonial Belanda telah membangun PLTA dengan memanfaatkan danau alami yang ada.
d. ekonomi
Masyarakat Indonesia pada masa colonial Belanda memilki sumber ekonomi dari pengolahan tanah yang bersifat agraris dalam bentuk sawah, ladang, tegalan, dan perkebunan.
e. bahasa
Pada saat berkomunikasi antar bangsa, belanda maupun dengan bangsa pribumi sehari-hari menggunakan bahasa pengantar belanda.
c. masa colonial inggris di Indonesia
1. Pemerintahan Colonial Inggris
raffles dalam menjalankan pemerintahan di Indonesia, mengadakan perubahan-perubahan seperti membagi pulau jawamenjadi 16 karesidenan dan menjalankan pemerintahan berdasarkanteoei liberalisme. Namun, peraturan tersebut telah banyak di langgar sendiri.
2. Kebudayaan
ketika raffles berkuasa di Indonesia, ia menghasilkan buku berjudulo history of java, kebun raya bogor, menemukan bunga rafflesia arnoldi dan mengembangkan karya budaya dalam bentuk museum.
3. Perkembangan Masyarakat Indonesia
raffles memiliki pendapat bahwa, para petani hendaknya diberi kebebasan untuk menanami tanahnya dengan tanaman yang dapat mereka jual sendiri kepada siapapun.
Menurut raffles, tanah itu adalah milik Negara, dan petani hanyalah penyewa. Oleh karena itu, masyarakat harus dikenakan biaya (pajak/sewa) atas penggunaan tanah Negara tersebut.
Kamis, 29 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar